suatu ketika seorang sahabat bertanya.
A : apa yang
akan
kalian lakukan ketika
kalian mendapatkan
kabar bahwa ibu
kalian sakit dirumah? Sementara besuk
kalian harus menghadai ujian
semester?
Sahabat-sahabatku mulai menjawab.
B : Ya jelas mau tidak mau aku segera pulang dan menjenguknya,
karna aku sayang ibu.
A : Bukankah dirumahmu ada adik dan ayahmu? Kalau hanya merawatkan mereka juga bisa? Bagaimana dengan ujianmu?
B : Ujian gampang, kan ada susulan,
yang penting ibuku sehat, karena ibuku adalah segalanya.
Akupun tersenyum mendengar jawaban sahabatku itu. Kemudian sahabat lain
menjawab.
C : ya, aku setuju dengan A, ujian bisa menyusul, tapi kresehatan ibu tidak bisa ditunda, untuk apa
lulus ujian kalau ibu menderita?
D : Kalau aku hanya bisa sms atau telpun, karena gag mungkin aku menyegerakan
diri untuk pulang kerumah, jelas makan biaya banyak.
Memang kebetulan sahabatku D adalah seorang perantauan, jauh-jauh dari
Lampung dia menuntut ilmu di
Surabaya.
A : Kalau kamu sendiri bagaimana? (sahabat itu mulai bertanya padaku)
Tiba-tiba Hpku berbunyi. Tanpa aku duga ternyata aku mendapatkan
kabar dari kakak di rumah bahwa ibu sedang sakit dirumah. Akupun langsung menelpun kakak berharap bisa bicara langsung dengan ibu. Akupun mulai bertanya, aku harus bagaimana. Pulang, atau tetap bertahan karena ujianku besuk. Maka ibu pun menjawab dengan penuh senyuman. “Tetaplah bertahan disana, lagian untuk apa juga kamu pulang, disini sudah ada kakak dan ayah
yang setia merawat ibu. Buktikan rasa
sayangmu pada ibu dengan nilai ujian yang
membanggakan,
jangan justru malah kau tinggalkan ujian. Sakit ibu hanyalah sementara, tapi jika kamu tinggalkan ujianmu, maka kamu akan menyesal selamanya.”
Seketika itu pula
semua sahabatku tersenyum dan menyapa.
“Tak ada kasih yang
terindah kecuali kasih sayang seorang ibu kepada anaknya”
SELAMAT HARI IBU UNTUK SEMUA IBU DI DUNIA